Emergency Call

Reservation

Customer Care

Emergency Call

Reservation

Customer Care

Artikel

Konjungtivitis Vernalis

Mata merah adalah gangguan pada mata yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Gangguan pada mata ini dalam istilah medis disebut dengan Konjungtivitis atau pink-eye. Mata merah memang tidak terlalu berbahaya namun jika dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan kerusakan mata dan tentunya akan mengganggu aktivitas.

Konjungtivitis merupakan peradangan atau infeksi pada konjungtiva, yakni selaput lendir atau lapisan mukosa yang melapisi permukaan dalam kelopak mata. Ketika pembuluh darah kecil di bagian konjungtiva mengalami peradangan, warna merah lebih terlihat dan menutupi bagian putih dari bola mata.

Kebanyakan kasus konjungtivitis dapat diakibatkan oleh karena allergi, virus, bakteri, maupun akibat kontak dengan benda asing dan mengakibatkan timbul keluhan mulai dengan mata merah, gatal, produksi air mata yang meningkat hingga perubahan anatomi pada konjungtiva. Salah satu konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi adalah Konjuntivitis Vernalis.

Apa itu Konjungtivitis Vernalis?

Konjungtivitis vernalis merupakan salah satu bentuk konjungtivitis alergi yang berulang atau kambuh-kambuhan dan sering terjadi pada musim panas di negeri dengan empat musim, atau sepanjang tahun di negeri tropis dan biasanya menghilang pada musim dingin.

Kondisi ini biasanya terjadi pada kedua mata dan sering ditemukan pada anak laki-laki yang berusia < 10 tahun, diperkirakan diseluruh dunia kasus konjungtivitis vernal berkisar antara 0,1 % –0,5% dan cenderung lebih tinggi di negara berkembang.

 

Apakah Penyebab Konjungtivitis Vernalis?

Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Beberapa faktor penyebab diduga adalah

  • Alergen serbuk sari
  • Debu,
  • Tungau debu rumah,
  • Bulu kucing,
  • Makanan,
  • Faktor fisik berupa panas sinar matahari atau angin.

Reaksi alergi yang terjadi dapat disebabkan oleh satu atau lebih alergen atau bersamasama dengan faktor–faktor lain.

Anda berisiko lebih tinggi terkena kondisi ini jika Anda memiliki riwayat alergi, terutama asma, eksim, dan rinitis alergi (bersing/pilek pada pagi hari) atau riwayat keluarga dengan atopi atau alergi.

 

Apa Saja Gejala Konjungtivitis Vernalis?

  • Rasa gatal yang terus menerus pada mata,
  • Mata sering berair,
  • Rasa terbakar atau seperti ada benda asing di mata.

Gejala lainnya

  • Fotofobia (sensitif terhadap cahaya),
  • Ptosis (menurunnya kelopak mata),
  • Sekret mata berbentuk mukus seperti benang tebal berwarna hijau atau kuning tua.
  • Mata bengkak (puffy eyes)
  • Terdapat ciri khas yaitu benjolan-benjolan pada kelopak dalam mata yang disebut dengan istilah cobblestone.

Gejala yang disebutkan di atas juga merupakan gejala pada kondisi mata lainnya. Terkadang mengalami mata gatal atau merah tidak selalu menjadi perhatian. Namun, Anda harus segera menghubungi dokter jika mata merah berlangsung selama beberapa hari, atau disertai dengan nyeri pada mata atau perubahan penglihatan.

Bagaimanakah Penanganan Konjungtivitis Vernalis?

  1. Menghindari allergen.

Rutin membersihkan rumah, kasur, dan bantal agar terhindar dari paparan debu. Selain itu, hindari area perkebunan yang memiliki banyak pohon dan tanaman. Tidak hanya itu, sebaiknya jaga kebersihan hewan peliharaan dan kandangnya agar bulunya tidak menjadi penyebab konjungtivitis alergi.

  1. Jangan mengucek mata bila terasa gatal apalagi dengan tangan yang tidak bersih
  2. Jika mata terasa gatal, dapat diberikan kompres dingin
  3. Menjaga kebersihan kelopak mata
  4. Gunakan kacamata gelap apabila berada di luar rumah saat siang hari
  5. Periksa ke Dokter Mata setempat jika keluhan belum berkurang

 

Lalu Bagaimanakah Pengobatan Konjungtivitis Vernalis?

Terapi yang diberikan oleh dokter akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit tersebut. Biasanya dokter akan memberikan obat anti radang dalam bentuk tetes ataupun tablet serta antihistamin untuk mengurangi gatal.

Terapi pembedahan juga dapat dilakukan jika terdapat komplikasi. Namun pilihan terapi pembedahan dapat juga menyebebakan komplikasi seperti munculnya sikatrik (munculnya jaringan baru akibat bekas luka), penurunan produksi air mata dan entropion (tumbuhnya bulu mata ke arah dalam)

Paket Terkait

Dokter Spesialis Kami

Artikel

October 11, 2022